Anggota Saka Wirakartika Kwarcab Tulungagung

Penempuhan Bedge Saka Wira Kartika Angkatan III

Giat Saka Wira Kartika

Safari Camp di Buper Wana Bhakti, Waduk Wonorejo

Giat Saka Wira Kartika Kwarcab Tulungagung

Demonstrasi Unjuk Kebolehan Saka Wira Kartika Tulungagung , Bongkar Pasang Senjata M-16 DAN FN-46 di Bandung Tulungagung

Giat Saka Wira Kartika Kwarcab Tulungagung

Demonstrasi Unjuk Kebolehan Saka Wira Kartika Tulungagung , Membuat Jembatan Improvisasi di Bandung Tulungagung

Giat Krida Mountainering

Turun Tebing yang dilakukan Anggota Putri

Kamis, 26 Juli 2012

KOLONE  SENJATA 
SAKA WIRA KARTIKA  KWARCAB TULUNGAGUNG 
KODIM 0807 TULUNGAGUNG

                     Kegiatan kolone senjata ini,  dilaksanakan pada saat bersamaan kegiatan Raimuna Daerah Jawa Timur di Buper Ponpes JH III (Jawahirul Hikmah III) Tulungagung 19 - 25 Juli 2009, Kegiatan kolone senjata ditampilkan untuk menyambut para peserta Raida Jatim di Anjungan Saka. Berikut Kolone senjata yang dilakukan tunas -tunas muda Saka Wira Kartika Kwarcab Tulungagung :



TANDA JABATAN
SAKA WIRA KARTIKA


STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN KARYA



KRIDA NAVIGASI DARAT



           Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya (khususnya di daratan). Keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh penggemar kegiatan alam terbuka karena akanmemudahkan perjalanan kita ke daerah yang khususnya belum kita kenal sama sekali Disamping itu, keahlian ini sangat berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam Untuk itu dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.

Peta
HAKEKAT PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dalam ukuran diperkecil yang kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan secara visual atau matematis yang menyajikan informasi tentang bumi.
MACAM PETA
Secara menyeluruh peta dapat digolongkan berdasarkan skala/kedar tujuan penggunaan cakupan daerah proyeksi gambar tanda dan simbol peta kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses terjadinya dan isi/ informasinya.

Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu peta terdapat 2
jenis peta berdasar golongan ini, yakni :
1. Peta Topografi
Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar yang berasal dari bahasa yunani kuno Jadi peta topografi berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi tegak dari semua benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi. Isinya terdiri dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan (seperti Sungai danau), Tumbuhan ( Hutan ,semak, kelapa) dan hasil budaya manusia (jalan raya, bangunan, jembatan). Peta ini biasa disebut peta umum karena isinya yang lebih lengkap.

KETERANGAN TEPI PETA
1. Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari salah satu nama Geografi atau tempat yeng terbesar/terkenal dari daerah pada peta tersebut.
2. Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang diambil dari nama daerah tingkat I (tergantung pada versi peta) 
3. Nomor helai peta pada margin atas kanan. 
4. Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang menunjukan letak peta tersebut dari peta keseluruhan 
5. Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan pembagian daerah dari propinsi hingga kecamatan.
6. Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara peta, utara megnetis, serta utara sebenarnya. 
7. Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan keterangan/penjeklasan arti simbol yang ada.

ARAH PETA
Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta dengan cara memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada peta yang juga berarti arah utara peta. Pada tanda-tanda peta juga terdapat penunjuk arah utara peta, utara sebenarnya serta utara magnetis
1. Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang dilalui oleh garis bujur/meridian. 
2. Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang ditunjukan oleh jarum kompas 
3. Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis vertikal pada peta yang juga disebut Utara Peta. 
Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser dari
tahun ke tahun yang menyebabkan terjadinya variasi magnetis. Untuk tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah utara) dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, kondisi diatas harus ikut kita perhitungkan juga.
1. Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara peta, yang terjadi karena perataan jarak paralel geris bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkanpada peta, atau sudut antara US dan UP.
2. Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara megnetis. IM kebarat apabila ujung jarum kompas ada di sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum kompas ada di sebelah timur US
3. Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara magnetis 
4. Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut utara megnetis dari waktu ke waktu. Pergeseran positif menunjukan pergeseran kearah timur sedang negatif berarti pergeseran kearah barat.

SKALA
Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak mendatar di medan. Terdapat 2 jenis skala pada peta, yakni skala angka dan skala garis. Untuk skala angka, perbandinagan langsung ditunjukan dalam satuan yang sama (cm) sedang pada skala garis terdapat beberapa ruas garis yang masing-masing menunjukan jarak tertentu (km).
JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN
Misalnya Skala 1:25.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 25 m di medan yang sebenarnya.

KONTUR
Adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama. Sifat dari kontur adalah :
1. Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter. 
2. Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali pada kawah/depresi 
3. Antar kontur tidak akan saling berpotongan 
4. Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa terdapat sungai 
5. Kontur yang menjorok keluar merupakan punggungan. 
6. Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut. 
7. Makin rapat kontur menunjukan daerah yang makin terjal/curam.

MENGENAL TANDA MEDAN
Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan, bentukan-bentukan alam yang cukup mencolok dan mudah dikenali dapat kita pergunakan juga sebagai tanda medan. Tanda medan harus kita ketahui dan kita cocokan pada peta sebelum kita memulai pengembaraan.Tanda Medan yang cukup mudah untuh di amati dapat berupa :
1. Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan lain yang cukup ekstrim,
2. Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf
3. Menjorok menjauhi puncak
4. Lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf V menjorok mendekati puncak.
5. Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian
6. Belokan kujalan sungai jembatan ujung jalan
7. Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah kita kenali
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta bersangkutan. Umumnya peta ini digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam pengambilan suatu keputusan untuk pembangunan.

B. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara maknetis bumi yang disebabkan oleh sifat kemagnetisannya karena sifat ini maka jauhkan kompas terutama pada saat mempergunakannya dari pengaruh benda=benda yang terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjuk yang salah pada jarumnya.
Bagian-bagian Kompas :
1. Badan, tempat komponen lain berada dan terlindungi
2. Jarum, yang selalu menunjukan arah utara magnetis bumi
3. Skala penunjuk, Menunjukan Pembagian derajat/mil sebagai sistem satuan arah mata angin.

Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan dalam perjalanan secara garis besarnya dapat kita bedakan sebagai berikut :
1. Kompas orienterring untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi yang kurang baik. Sering disebut sebagai kompas Silva (nama merk) 
2. Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk kelengkapanya, tetapi akurasinya sangat tinggi. Kompas bidik ini dapat kita bedakan berdasar kaca pembacanya : kompas lensa, kompas Prismatik, kompas Optik .

CARA PEMAKAIN KOMPAS
Dalam pemakainya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan arah garis utara megnetis bumi. Hindarkan bende-benda yang terbuat dari besi/baja agar tidak terjadi penyimpangan dalam penunjukan jarum kompas.

BUSUR DERAJAT ATAU PROTAKTOR
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat kita gunakan yakni lingkaran setengah lingkaran segi empat dari bujur sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya, protaktor lebih menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat dan mil juga tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk memperpanjang pengikiran dan pempermudah perhitungan azimuth dan back azimuth.

AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º 
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º 
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth. 
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui. 
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth. 
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth). 
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.

ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Untuk keperluan ini kita perlu mengetahui tanda-tanda medan yang ada di lokasi dan mencocokanya dengan kontur yang ada di peta. Untuk keperluan praktis utara kompas (magnetis) dapat kita anggap sejajar dengan utara sebenarnya tanpa memperhitungkan deklinasinya.Langkah-langkah orientasi pada peta :
1. Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang mencolok (dapat dikenali)
2. Letakan peta pada bidang datar 
3. Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta sesuai dengan bentang alam yang ada. 
4. Cari tanda-tanda medan dilokasi dan himpitkan dengan tanda medan yang ada di peta (seperti jalan raya, sungai,dll)

E. Resection
Digunakan untuk mengetahui posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang kita kenal. Langkah-langkah resection :
1. Lakukan orientasi peta
2. Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimut dan back azimutnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda medan tersebut minimal 30 derajat maksimal 150 derajat
3. Tarik garis back azimut dari kedua titik medan itu sehingga terjadi perpotongan antara keduanya. 
4. Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.

Rabu, 25 Juli 2012


KRIDA SURVIVAL


Dalam melakukan perjalanan di Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.

Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu
bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
1.      Keadaan alam (cuaca dan medan)
2.      Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
3.      Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.

A.        Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
  :   Size up the situation
U  :   Undue haste makes waste
R  :   Remember where you are
V  :   Vanguish fear and panic
I   :    Improve
V  :   Value living
A  :   Act like the native
L   :   Learn basic skill
S   :      Sadar dalam keadaan gawat darurat
U  :     Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
:     Rasa takut dan putus asa hilangkan
:     Vitalitas tingkatkan
  :     Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
:     Variasi alam bisa dimanfaatkan
:     Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
 :      Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat
membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S    :    Stop & seating / berhenti dan duduklah
T    :    Thingking / berpikirlah
O   :    Observe / amati keadaan sekitar
P    :    Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

B.        Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor (Orang yang sedang melakukan Survival):
1.    Sikap mental
~          Semangat untuk tetap hidup
~          Kepercayaan diri
~          Akal sehat
~          Disiplin dan rencana matang
~          Kemampuan belajar dari pengalaman
2.    Kondisi yang fit dan kuat
3.    Pengetahuan
~          Cara membuat bivak
~          Cara memperoleh air
~          Cara mendapatkan makanan
~          Cara membuat api
~          Pengetahuan orientasi medan
~          Cara mengatasi gangguan binatang
~          Cara mencari pertolongan
4.    Pengalaman dan latihan
~          Latihan mengidentifikasikan tanaman
~          Latihan membuat trap, dll
5.    Peralatan
~          Kotak survival
~          Pisau jungle , dll
6.    Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
~          Mengkoordinasi anggota
~          Melakukan pertolongan pertama
~          Melihat kemampuan anggota
~          Mengadakan orientasi medan
~          Mengadakan penjatahan makanan
~          Membuat rencana dan pembagian tugas
~          Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
~          Membuat jejak dan perhatian
~          Mendapatkan pertolongan
C.        Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.    Ketegangan dan panik
Pencegahan :
~          Sering berlatih
~          Berpikir positif dan optimis
~          Persiapan fisik dan mental
2.    Matahari / panas
~          Kelelahan panas
~          Kejang panas
~          Sengatan panas
3.    Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
~          Penyakit akut/kronis
~          Baru sembuh dari penyakit
~           Demam
~          Baru memperoleh vaksinasi
~          Kurang tidur
~          Kelelahan
~          Terlalu gemuk
~          Penyakit kulit yang merata
~          Pernah mengalami sengatan udara panas
~          Minum alkohol
~          Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
~          Aklimitasi
~          Persedian air
~          Mengurangi aktivitas
~          Garam dapur
~          Pakaian :
-  Longgar
-  Lengan panjang
-  Celana pendek
-  Kaos oblong
4.    Serangan penyakit
~          Demam
~          Disentri
~          Typus
~          Malaria
5.    Kemerosotan mental
~          Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
~          Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah dan Keadaan lingkungan mencekam
~          Pencegahan : Usahakan tenang dan Banyak berlatih
6.    Bahaya binatang beracun dan berbisa
~          Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
~          Penyebab : Makanan dan minuman beracun
~          Pencegahan : Air garam di minum, minum air sabun, mandi panas atau minum teh pekat dan Di tohok anak tekaknya
7.    Keletihan amat sangat
~          Pencegahan : Makan makanan berkalori dan membatasi kegiatan
8.    Kelaparan  
9.    Lecet   
10.    Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian
D.       KEBUTUHAN DASAR SURVIVAL
1.      Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
a.         Air yang tidak perlu dimurnikan :
~      Air Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
~      Air dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut

~      Air dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
b.      Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
~      Air sungai besar
~      Air sungai tergenang
~     Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
~      Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
~     Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
2.      Makanan
Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat
memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna
(hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar
(umbi).
Patokan memilih makanan :
~          Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
~          Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
~          Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
~          Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
~          Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
~          Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
~          Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
~          Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
3.      Tumbuhan yang dapat dimakan
a.    Dari batangnya :
~      Batang pohon pisang (putihnya)
~      Bambu yang masih muda (rebung)
~      Pakis dalamnya berwarna putih
~      Sagu dalamnya berwarna putih
~      Tebu
b.    Dari daunnya :
~      Selada air
~      Rasamala (yang masih muda)
~      Daun melinjo
~      Singkong
c.    Akar dan umbinya :
~      Ubi jalar
~      talas
~      singkong
d.    Buahnya :
~       Arbei
~       asam jawa
~       juwet
4.      Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
~          Jamur merang
~          Jamur kayu
Ø  Ciri-ciri jamur beracun :
~          Mempunyai warna mencolok
~          Baunya tidak sedap
~          Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
~          Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
~          Bila diraba mudah hancur
~          Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
~          Tumbuh dari kotoran hewan (Terkontaminasi)
~          Mengeluarkan getah putih
5.      Binatang
a.         Binatang yang bisa dimakan :
~          Belalang
~          Jangkrik
~          Tempayak putih (gendon)
~          Cacing
~          Jenis burung
~          Laron
~          Lebah , larva, madu
~          Siput
~          Kadal : bagian belakang dan ekor
~          Katak hijau
~          Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
~          Binatang besar lainnya
b.         Binatang yang tidak bisa dimakan :
~          Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
~          Mengandung racun : penyu laut
~          Mengandung bau yang khas : sigung
E.        Membuat Bivak (Shelter)
Bivak (shelter) adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-dauanan atau ranting.
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
1.    Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun, dan tidak mudah longsor
2.    Shelter buatan dari alam
3.    Shelter buatan
Syarat bivak :
~          Hindari daerah aliran air
~          Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
~          Bukan sarang nyamuk/serangga
~          Bahan kuat
~          Jangan terlalu merusak alam sekitar
~          Terlindung langsung dari angin
Shelter buatan

Shelter buatan dari alam



F.         Mengatasi Gangguan Binatang
1.    Nyamuk
~          Obat nyamuk, autan, dll
~          Bunga kluwih dibakar
~          Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
~          Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
2.    Laron
~          Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
3.    Lebah
Apabila disengat lebah :
~          Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
~          Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
~          Jangan dipijit-pijit
~          Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
4.    Lintah
Apabila digigit lintah :
~          Teteskan air tembakau pada lintahnya
~          Taburkan garam di atas lintahnya
~          Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
~          Taburkan abu rokok di atas lintahnya
5.    Semut
~          Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
~          Letakkan cabe merah pada jalan semut
~          Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
6.    Kalajengking dan lipan
~          Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
~          Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
~          Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
~          Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
~          Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
7.    Ular
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
~          Perangkap model menggantung
~          Perangkap tali sederhana
~          Perangkap lubang jerat
~          Perangkap menimpa
~          Apace foot share
Bahan :
~          tali/kawat
~          Umpan
~          Batang kayu
~          Cabang pohon
G.       Membaca Jejak
Jenis :
Ø  Jejak buatan : dibuat oleh manusia
Ø  Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
~          Jenis binatang yang lewat   
~          Arah gerak binatang  
~          Besar kecilnya binatang     
~          Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
~          Kotoran yang tersisa
~          Pohon atau ranting yang patah
~          Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
H.       Api
Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas membuat tanda/kode, dan merokok. Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1.    Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2.    Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3.    Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren


I.          Survival kit
Survival kit adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan, antara lain :
~          Perlengkapan memancing
~          Pisau
~          Tali kecil
~          Senter
~          Cermin suryakanta, cermin kecil
~          Peluit
~          Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
~          Tablet garam, norit
~          Obat-obatan pribadi
~          Jarum + benang + peniti
~          dll
Macam- macam teknik membuat bivak :